Kita telah bangun dari tidur untuk melaksanakan shalat subuh, dan dengan memberikan sedekah pada waktu itu, kita menunjukkan bahwa kita bersedia memberikan sebagian harta kita bahkan pada saat-saat yang sulit sekalipun.
Hal terpenting saat bersedekah adalah niatnya. Bahkan, jika Anda niat membiasakan bersedekah dan membantu orang lain maka nilai pahalanya cukup besar.
Sedekah yang diberikan tidak harus berupa uang atau materi, namun juga bisa dalam bentuk tenaga, waktu, atau ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat luas.
Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak.[10]
Barang yang diberikan harus barang yang halal. Dalam artian barang tersebut didapatkan dengan cara yang halal serta barang yang dimiliki oleh pribadi masing masing. Barang yang tidak boleh diberikan adalah barang-barang yang bernilai buruk di mata Allah SWT dan orang lain.
pula yang yang dapat menyempitkan harta kita sesuai dengan kehendak-Nya. Sedekah yang kita tunaikan seharusnya menjadi tanda kita bersyukur kepada Allah Swt., bukan sedekah yang ditukarkan dengan ingin dikabulkannya keinginan lain.
Salah satu sifat yang tidak disukai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah sifat riya'. Riya' merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab dan memiliki arti memperlihatkan. Sehingga kata ria dapat berarti memperlihatkan serta melebih-lebihkan suatu ibadah yang sudah dilakukan.
Oleh karena itu, marilah kita berani untuk bersedekah dengan ikhlas dan tanpa ragu-ragu. Kita dapat memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan di sekitar kita atau melalui lembaga-lembaga amil zakat dan yayasan sosial yang terpercaya.
Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku.” Berikut ini gambar ayat Kejadian 26:4-5 untuk anda,
Pada hari kiamat nanti orang yang berilmu akan datang dengan ilmunya, orang yang berjihad akan datang dengan membawa pahala jihadnya, dan orang yang shalat akan datang dengan membawa pahala shalatnya, orang yang berpuasa datang dengan membawa pahala puasanya dan orang yang besedekah datang dengan pahala dengan pahala ilmu, jihad shalat dan puasa, sebab dia telah mencetak kitab-kitab para ulama lalu diserahkan sebagai waqaf di jalan Allah bagi kaum muslimin, dan dia telah membangun mesjid yang dipergunakan untuk shalat oleh kaum muslimin dan dia telah membantu orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta yang dimilikinya serta memberikan biaya berbuka puasa dengan hartanya bagi orang yang berpuasa, dengan inilah dia mendapatkan pahala orang-orang yang telah disebutkan tadi.
Sebelum memulai untuk bersedekah, penting untuk memahami makna dan tujuan dari bersedekah itu sendiri. Bersedekah adalah memberikan sebagian harta atau rezeki yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan.
Sedekah dapat diberikan kapan saja, baik itu dalam bentuk uang, makanan, pakaian, atau bantuan lainnya. Terdapat beberapa sedekah yang memiliki waktu khusus, misalnya zakat fitrah yang dilakukan sebelum sholat sunnah Idul Fitri dan sedekah hewan qurban di Idul Adha.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ …… وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ
Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan more info secara inderawi dan kebiasaan.